Menjadi Maya

Pict Source: Pinterest

Setiap pagi selalu ada teh diatas meja, menyapa mentari yang sinarnya tak pernah terlihat lelah.
Tali sepatu yang sangat usang, selalu menemani melangkah. Mencari tujuan masa depan yang entah berada di sudut mana. Sapaan dan ucapan selamat pagi selalu nampak ketika membuka pintu menuju halaman rumah. Hal tersebut sentak tiba-tiba menjadi hening, ketika beberapa piring terjatuh ke lantai. Nampaknya suara piring pecah berasal dari dapur rumah. Ditengoknya kebelakang, ternyata hanyalah bayangan suara yang tidak nyata.

Ia seolah terlihat jelas sebagai tanda, bahwa pagi akan berubah. Tanpa ucapan selamat pagi seperti dahulu kala. Kau, yang tegar berdiri tegak seolah menjadi maya ketika merasakan bayangan perasaan. Kau, yang siap melangkah maju seketika menjadi layu ketika udara pagi menyapa sembilu.

Tidak ada pilihan nyata ketika keadaan berubah tidak seperti biasa. Hanya rasa pasrah dalam melangkah. Rindangnya lantunan dan untaian permohonan selalu menjadi kado di setiap malam menutup dirinya. Tetap dengan harapan yang sama. Yakin langkah yang akan terlihat cerah selalu menjadi cara ketika bayangan berusaha hadir di pelupuk mata. Letakkan rasa lillah agar kau mudah bangkit menggapai asa. Tidak ada daya dan upaya selain rangkulan yang maha kuasa.

Doaku pagi ini, semoga cerita kau dan semesta dapat menjadi doa dan pelajaran yang sangat berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar