Penulisan rumus senyawa kimia harus sesuai dengan tata nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Bagi pelajar atau mahasiswa bidang IPA tentu sudah tidak asing dengan subskrip atau superskrip dalam penulisan rumus senyawa kimia tersebut. Subskrip dan superskrip adalah karakter penulisan pada masing-masing senyawa yang diatur sedikit ke bawah atau ke atas dari garis normal tulisan, yang biasanya ditampilkan lebih kecil dari pada teks normal. Angka atau huruf yang terletak di bawah garis normal tulisan disebut subskrip, sedangkan yang terletak di atas garis normal tulisan disebut superskrip.
Menuliskan rumus senyawa kimia di halaman Ms.Word tentu sangat mudah karena sudah tersedia fitur untuk mensubskrip atau superskrip, seperti pada gambar di bawah ini:
Link youtube VSS 2022
Department of Chemistry Education, Faculty of Mathematics and Science Education Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Green-Sustainable Chemistry for A Better Future
Day 1
https://www.youtube.com/watch?v=fo9rJY6Tme0&t=408s
Day 2
https://www.youtube.com/watch?v=gtOhQVXwxHk&t=1036s
Day 3
https://www.youtube.com/watch?v=S2lK43YWj_c
Day 4
https://www.youtube.com/watch?v=PolXCs9i1kA
Day 5
https://www.youtube.com/watch?v=uzaYyELz02A
Day 6
https://www.youtube.com/watch?v=sX8gDa6u2Pw
Virtual Summer School 2022 - Department of Chemistry Education UPI
Link youtube IVC 2022
Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ITB
Day 1
Session 1 = https://www.youtube.com/watch?v=gAucHFPJnOw&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=2
Session 2 = https://www.youtube.com/watch?v=jdVAMCOvp5k&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=3
Session 3 = https://www.youtube.com/watch?v=W3_YtFRTUU0&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=4
Session 4 = https://www.youtube.com/watch?v=FT2mDvG8T84&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=5
Day 2
Session 1&2 = https://www.youtube.com/watch?v=xhuxdW5CVX4&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=1
Session 3&4 = https://www.youtube.com/watch?v=H1wYD_kHx8o&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=6
Day 3
Session 1&2 = https://www.youtube.com/watch?v=-mpH0fLNA5E&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=7
Session 3 = https://www.youtube.com/watch?v=jAklaOcdgbA&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=9
Session 4 = https://www.youtube.com/watch?v=65YABf1Agn8&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=8
Day 4
Session 1&2=https://www.youtube.com/watch?v=d7k3J06qeBU&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=10
Session 3 = https://www.youtube.com/watch?v=N4f8vR4rhII&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=11
Session 4 = https://www.youtube.com/watch?v=S8mDlxoYSmA&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=12
Day 5
Session 1 = https://www.youtube.com/watch?v=f8pFwIXphn4&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=13
Session 2 = https://www.youtube.com/watch?v=CYiUehERHqU&list=PL7S0u29OIhnagKhnJybYyKcy8tffAWEc3&index=14
International Virtual Course 2022 - PPNN ITB
pict source: https://id.pinterest.com/pin/775745104538560702/ |
Alat:
- Hand refractometer
- Spatula
- Lampu
- Botol Semprot
Bahan:
- Sampel liquid
- Aquades
Tahap analisa:
- Siapkan hand refractometer
- bersihkan permukaan kaca dengan aquades
- keringkan dengan tisu sampai bersih
- lakukan proses kalibrasi
Semprotkan aquades ke atas permukaan kaca prisma hand refractometer, kemudian tutup. Nyalakan lampu duduk dan arahkan hand refractometer ke arah lampu. Lihatlah angka yang terbaca (nilai 0). Kalibrasi selesai.
- keringkan permukaan kaca prisma dengan tisu bersih
- letakkan sampel cair di atas permukaan kaca
- tutup kaca
- atur range skala pengukurannya:
no 1. skala brix 0-42%
no 2. skala brix 42-71%
no 3. skala brix 71-90%
- nyalakan lampu duduk dan arahkan hand refractometer di atasnya
- lakukan pembacaan angka pada sampel
Analisa Total Solid dengan Refractometer
pict source: pexels |
Berikut merupakan alat, bahan dan tahap analisa kadar garam :
Alat:
- Neraca analitik
- Spatula
- Kaca arloji
- Corong
- Labu ukur 200 mL
- erlenmeyer 100 mL
- Pipet volume 10 mL
- Pipet mikro 5 dan 10 mL
- Gelas beker 100 mL
- Botol Semprot
Bahan:
- Sampel (yang mengandung garam)
- Reagen AgNO3 0,1 N
- Indikator K2CrO4 4%
- Aquades
Tahap analisa:
- timbang sampel ke gelas arloji
1 g untuk sampel >5 sd 25%
- larutkan sampel dengan aquades ke dalam labu ukur 200 mL, tambahkan sampai garis miniskus
- dikocok hingga larut sempurna
- diambil larutan tersebut sebanyak 10 mL dengan pipet volume
- dimasukkan ke dalam erlenmeyer
- ditambahkan dengan 2 tetes indikator K2CrO4 4%
- dititrasi dengan larutan AgNO3 0,1 N sampai mencapai titik ekuivalen
- dicatat volume larutan AgNO3 yang digunakan pada saat titrasi
- dihitung kadar garam dengan rumus:
note :
BM NaCl = 58,5
FP = Faktor pengenceran
Analisa Kadar Garam
pict source: pexel |
Tepung terigu memiliki
kandungan protein yang tidak dapat larut dalam air yang disebut sebagai wheat gluten.
Kadar tersebut dapat digunakan untuk menentukan kualitas tepung terigu yang
digunakan.
Kadar gluten penting untuk
dianalisis dalam beberapa produksi makanan yang menggunakan bahan dasar tepung
terigu. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan mutu yang dihasilkan dalam
setiap produk. Dengan adanya analisis kadar gluten maka dapat diketahui apakah
tepung terigu yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan
atau tidak. Pengawasan mutu pada tepung terigu dapat dilakukan dengan berbagai
metode analisa, baik dengan analisa kimia, fisika dan juga organoleptik yang
terdiri dari cek kondisi warna, bentuk, bau serta terdapat serangga atau
kotoran lainnya.
Proses pengujian kadar
gluten sebagai berikut :
Alat :
1. Spatula
2. Mangkok melamin
3. Neraca analitik
4. Botol semprot
5. Kertas whatman 40 mm
6. Oven
7. Desikator
8. Penjepit dan serbet
Bahan :
1. Tepung terigu
2. Aquades/air
3. NaCl 0,1 N
Tahap analisa :
- ditimbang sampel sebanyak 10 g di dalam mangkuk melamin
- ditambahkan sedikit demi sedikit larutan NaCl 0,1 N sampai menjadi adonan (adonan dianggap selesai bila sudah kalis)
- direndam adonan ke dalam air selama ± 2 jam
- dibersihkan dan dicuci dengan air mengalir adonan tersebut dari sisa patinya sampai diperoleh gluten yang bersih (untuk mengetahui gluten sudah bersih dapat memeras gluten di dalam air bersih. Bila air bilasan masih keruh berarti gluten masih mengandung sisa-sisa pati)
- siapkan kertas saring whatman dan ditimbang
- keringkan gluten yang sudah bersih dengan serbet kering agar kadar airnya berkurang
- letakkan gluten dan kertas saring yang sudah ditimbang beratnya di atas neraca analitik
- catat berat gluten
- dimasukkan sampel tersebut ke dalam oven selama 30 menit pada suhu 170°C
- dikeluarkan sampel dari oven
- dimasukkan ke dalam desikator
- ditimbang sampel yang telah dikeringkan dan didinginkan pada suhu ruang
- dihitung kadar dry dan wet gluten dengan rumus:
% wet gluten = (Berat gluten basah/berat sampel tepung) x 100%
nb : berat dalam satuan
gram
Analisa Kadar Gluten pada Tepung Terigu
pict source: pinterest |
Berikut merupakan alat, bahan yang digunakan dan prosedur yang dilakukan:
Alat :
1. Buret mikro 10 mL
2. Erlenmeyer 250 dan 500 mL
3. Gelas ukur 50 mL
4. Ball pipet
5. Pipet ukur 10 mL
6. Gelas beker 100 mL
7. Hotplate
8. Neraca analitik
Bahan :
1. Sampel (berupa minyak goreng)
2. Larutan NaOH 0,1N
3. Indikator PP 1%
4. Alkohol 96%
Tahap analisa :
A. Pembuatan alkohol netral
- masukkan alkohol 96% ke dalam erlenmeyer
- tambahkan 2 tetes indikator pp
- di titrasi dengan NaOH 0,1N sampai larutan berwarna merah muda segar
- diletakkan diatas hotplate dan dipanaskan selama 15 menit pada suhu 90°C
B. Analisis asam lemak bebas
- masukkan sampel ke dalam erlenmeyer (56,4 ± 0,1 g)
- tambahkan 50 mL alkohol netral
- tambahkan 2 mL indikator pp 1%
- dititrasi dengan NaOH 0,1N (sampai membentuk warna merah muda)
- dicatat volume NaOH yang digunakan selama proses titrasi
- hitung kadar FFA dengan rumus :
% FFA = ((Vol NaOH x N NaOH x BM)/(berat sampel x 1000)) x 100%
BM : berat molekul
BM FFA :
Asam palmitat = 256 g/mol
Asam laurat = 200 g/mol
Asam oleat = 282 g/mol
Analisa Kadar Asam Lemak Bebas (FFA)
(2/7) Mata Garuda Jawa Timur berhasil menyelenggarakan kegiatan Massive Action 2022 yang dilakukan serentak 34 Provinsi di Indonesia. Kegiatan ini mengajak para alumni penerima beasiswa LPDP bersama dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk melakukan pendampingan dan juga penguatan kompetensi pelaku UMKM.
Acara tersebut dihadiri secara daring oleh Bapak Andin Hadiyanto, M.A., Ph.D selaku Direktur Utama LPDP, Bapak Yuli Sutoto Nugroho, M.Pd selaku Ketua Matagaruda Jawa Timur. Juga dihadiri secara langsung oleh Bapak Wakil Wali Kota Malang, Ir. Sofyan Edi Jarwoko bersama dengan Ibu Prof. Dr. Maisyaroh, M.Pd selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang yang memberikan sambutan serta membuka acara tersebut. Tak lupa turut serta dihadiri oleh perwakilan dari Divisi Pengelolaan Alumni LPDP, Laily Wido Mawarni dan Christian Gerald Daniel.
Acara Massive Action ini mendapat apresiasi dari Bapak Wakil Wali Kota Malang karena merupakan salah satu bentuk pengabdian para penerima beasiswa kepada Indonesia.
Menurutnya pelatihan kali ini sangat bersinergi dengan salah satu program pemerintah yakni Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca pandemi Covid-19 dua tahun terakhir. Pelatihan ini cocok diberikan kepada para pelaku usaha khususnya di skala mikro. Karena sebagian besar masyarakat Indonesia tersebar di sektor UMKM.
Hal tersebut didukung dengan pemaparan materi yang luar biasa, diantaranya adalah strategi marketing, akses permodalan, branding dan design thingking yang disampaikan langsung oleh narasumber yang ahli dibidangnya. Beliau adalah H. Noor Shodiq Iskandar., S.E., M.M selaku wakil rektor 2 UNISMA dan Inisiator Rumah Sedekah NU, Ediyanto, P.hD yang merupakan CEO & founder Oca Batik Madura dan juga Sintesa Aulia, M.SM yang merupakan Assistant Manager II PT. Pegadaian.
Sejumlah lebih dari 100 para pelaku UMKM ikut meramaikan acara baik secara daring maupun luring. Harapannya acara tersebut dapat memberikan wawasan luas kepada para pelaku usaha. Sehingga dapat meningkatkan kembali kesejahteraan perekonomian dan juga memecahkan masalah pengangguran di Indonesia.
Massive Action LPDP 2022: Abdi Alumni untuk Pelaku Usaha UMKM
sumber foto: dokumen pribadi |
MC Mudun Lemah
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
- Hitam : melambangkan kekuatan, kewibawaan, dan unggul derajat
- Hjiau : melambangkan alam semesta, kesuburan dan kesuksesan
- Biru : melambangkan langit, keluhuran, derajat dan pangkat yang tinggi
- Merah : melambangkan keberanian, tekat, percaya diri
- Merah muda : melambangkan menyatunya darah kedua orang tua dan juga kasih sayang
- Kuning : melambangkan kehidupan yang sempurna, kekuatan dan kelmulyaan cita-cita
- Putih : melambangkan titik terang, suci dan bersih, ketulusan, kejujuran dan keberhasilan
- Pitulungan = pertolongan
- Pituwas = gesangan manfaat
- Piturun = memiliki keturunan yang baik
- Pitukon = lelabuhan yang baik
- Pitulus = keikhlasan atau ketulusan
- Pitutur = selalu mendapatkan nasihat yang baik
- Pituduh = mendapatkan petunjuk dari Allah SWT
MC Mudun Lemah by Faradis
Cara Menghitung Distribusi Ukuran Partikel dengan Software Image-J
Pict source: GreenBiz
In
1964, when the International Union for Conservation of Nature (IUCN) created a
“red list” of endangered species and began collecting data from around the
world, the list has become the preminent global database. Used to map
endangered species and an important tool for conservation policy. The
United Nations' 2019 report on the biodiversity crisis estimated that
extinction threatened more than one million animal and plant species—both
identified and unidentified. One
researcher in the global assessment said that nature is in trouble, and we are
in it.
Ecosystem is the relationship of living things to their environment. or an order of complete and comprehensive unity that occurs between environmental elements that influence each other. Recently biodiversity and global ecosystems have decreased in quality. This is due to three things, namely climate change, extreme weather and human activities. One of the ecosystem studies mapped more than 1000 locations with tropical forest and coral reef ecosystems that have been affected by climate extremes such as hurricanes, floods, droughts and fires.
Tropical forests and coral reefs are critical to global biodiversity, so it is very worrying that they are increasingly being affected by climate disturbances and human activities. There are many local threats by human activities to tropical forests and coral reefs such as deforestation, overfishing, and pollution, which reduce biodiversity and ecosystem functions.
In addition, climate change is causing more intense storms and ocean waves. Such extreme events can reduce live coral reef cover and cause long-term changes to both the corals themselves and the fish community, exacerbated by local threats from human activities. The marine ecosystems, species on land are also experiencing extinction. In the last decade, two mammal species have become extinct, namely bats and mice.
IUCN records there are more than 200 species of mammals that are threatened with extinction. In some cases, such as the Sumatran rhino or vaquita (a dolphin native to the Gulf of California) only a few individuals remain. Its very sad because what happens to mammals, also applies to almost all other animal groups such as reptiles, amphibians, fish and insects.
Habitat loss—driven by human expansion for residential, agricultural or livestock development—is the greatest threat to the species, followed by poaching and illegal fishing. Although the habitat has not been completely destroyed, it has changed so much that it is difficult for animals to adapt. Heavy equipment felling trees, breaking up migration corridors; pollution makes rivers toxic; pesticides kill indiscriminately. Global threats such as illegal trade which eventually spread diseases and invasive species from one place to another. Climate change also affects every species on Earth—starting with the animals that live in cold or Arctic regions. Some of these threats indirectly make it difficult for biodiversity to survive, most can adapt but the rest will disappear.
Each of us plays a role in maintaining the biodiversity on Earth so that its number does not decrease. because most people depend on the environment for food and income. So all living things must work together to prevent the destruction of nature. starting from small things from the environment where we live, such as not littering in rivers, forestation, not throwing factory waste in the sea, terracing and others. And of these things make humans aware that nature is the most important home for living things in the world.