Kediri, 26 Oktober 2019

Forum Mahasiswa Bidik Misi (FMBM) IAIN Kediri mengadakan Talkshow Beasiswa LPDP S2, S3 Dalam dan Luar Negeri. Acara berlangsung di gedung Rektorat lt.4 IAIN Kediri. Narasumber dari kegiatan tersebut berasal dari awardee LPDP Afirmasi Santri angkatan pertama di tahun 2019. Mereka adalah Royyan Faradis (S-2 Kimia ITS), Ana Yulvia (S-2 Kimia ITB), Abdul Hafidz Izzudin (S-2 MBA UGM), Moch. Tatlihin Aljabar (S-2 Pend. Non Formal UM), Muhammad Lutfi (S-3 MPI UIN Malang).

Talkshow dihadiri oleh mahasiswa akhir penerima beasiswa bidikmisi dan juga santri di sekitar kampus di kediri. Beberapa kampus yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut ialah IAIN Kediri, UNP kediri, Universitas Negeri Malang, IAIN Madura, IAIN Tulungagung. Para peserta sangat antusias mendengarkan materi talkshow, dengan moderator saudara Ali Musyafa' Ahmad, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Kediri. Mereka juga aktif bertanya pada sesi akhir. Tidak hanya itu, mereka secara cepat membuat grup daring sebagai sarana diskusi persiapan pendaftaran beasiswa LPDP yang akan datang.

Lokasi: IAIN Kediri
Selanjutnya, menjalang malam hari, kegiatan Talkshow kedua dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ma'ruf Kediri. Kedatangan kami disambut sangat baik dengan pihak ndalem pondok pesantren. KH. Imam Yahya Malik selaku pengasuh ponpes mempunyai harapan bahwa santri-santrinya harus menjadi orang yang bermanfaat dikemudian hari dan juga dapat melanjutkan pendidikan yang lebih mulia. Kegiatan talkshow ini sebagai salah satu jembatan bagi santri agar mengetahui informasi mengenai beasiswa dalam maupun luar negeri.

Lokasi: Pondok Al-Ma'ruf

Para peserta sangat tertarik dengan informasi yang kami berikan. Hal tersebut terlihat dari jumlah santriwan dan santriwati yang memenuhi aula yang digunakan pada acara talkshow kali ini. Diakhir sesi talkshow dilakukan diskusi bersama, topik yang menjadi hangat ketika kami membahas tentang sertifikat bahasa asing yang menjadi syarat mutlak proses administrasi. Mereka merasa minder dengan kemampuan berbahasa asingnya, namun semangatnya tumbuh kembali ketika kami menceritakan pengalaman kami masing-masing dalam mengejar score bahasa asing tersebut. Selain itu kami juga memberikan tips dan trik lolos dalam seluruh rangkaian proses seleksi beasiswa LPDP.

Harapan kami dalam kegiatan talkshow kali ini dapat membantu memberikan informasi mengenai beasiswa LPDP secara gamblang. Sehingga para peserta dapat mempersiapkan segala persyaratan untuk mendaftar beasiswa LPDP sejak awal. Kami sebagai seorang santri percaya kepada mereka, bahwa mahasiswa serta santri di kampus-kampus Kediri juga mampu mendapatkannya. Asalkan niat dan bersungguh-sungguh. Terlebih mendapat ridho dari Kyai. InsyaAllah dipermudah segala prosesnya. Semoga berhasil adik-adikku !

Indonesia, Aku Pasti Mengabdi !


Surabaya. 25 Oktober 2019

Organization for Women in Science for The Developing World (OWSD) Indonesian Chapter yang bekerja sama dengan Natural Product and Shynthesis Chemistry (NPSC) Laboratory ITS mengadakan kegiatan Scientist Goes to School 2019 dengan tema "Jamu as Indonesian Heritage". Kegiatan tersebut berlangsung di SMPN 19 Surabaya dan dihadiri oleh siswa-siswi, guru dan juga karyawan dari sekolahan tersebut. 

Sri Fatmawati, S.Si., M.Sc., P.hD selaku presiden OWSD mengatakan bahwa Local Wisdom is Your Legacy yang berarti kearifan lokal di Indonesia adalah warisan yang harus kita pertahankan. Salah satunya adalah mempertahankan jamu di zaman sekarang. Melalui acara tersebut, diharapkan para saintis muda dapat memberikan edukasi tentang ilmu sains dan teknologi kepada para siswa dan mengembangkan kerjasama pendidikan antara sekolah, kampus, dan juga OWSD-Indonesia. 

Narasumber pada kegiatan tersebut merupakan anggota dari OWS-Indonesia yang mempunyai pendidikan dari jenjang magister, doktoral, sampai dengan profesor di bidang Kimia Bahan Alam. Antusias dari para peserta dari kegiatan tersebut ditunjukkan pada saat proses sosialisasi. Berbagai pertanyaan mereka ajukan, terutama tentang ketertarikan mereka pada kandungan dan khasiat jamu yang sangat melimpah. Tidak hanya itu, Kepala Sekolah SMPN 19 Surabaya, Drs. Shahibur Rachman, M.Pd menyambut dengan baik kegiatan kali ini. Beliau mengatakan bahwa kegiatan tersebut selaras dengan salah satu program dari sekolah yang mengangkat warisan dan budaya Indonesia. 

Kegiatan tersebut tidak hanya berhenti pada sosialisasi mengenai Jamu, namun tepat satu hari setelah peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 29 Oktober 2019 akan berlangsung kegiatan minum jamu bersama 1400 pelajar SMPN 19 Surabaya. Minum Jamu secara serentak akan dilaksanakan di halaman sekolah dan diliput oleh media Metro TV dan juga She Radio. 

Ibu Fatmawati berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat meningkatkan kecintaan dan rasa bangga dari generasi muda Indonesia pada keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia, serta rasa percaya diri dan semangat dalam mempelajari ilmu sains yang berada dekat di sekitar kita. 

Mari kita genggam dunia dengan jamu ! 

Sosialisasi jamu dengan kelas 8J SMPN 19 Surabaya


Pict Source: Pinterest

Setiap pagi selalu ada teh diatas meja, menyapa mentari yang sinarnya tak pernah terlihat lelah.
Tali sepatu yang sangat usang, selalu menemani melangkah. Mencari tujuan masa depan yang entah berada di sudut mana. Sapaan dan ucapan selamat pagi selalu nampak ketika membuka pintu menuju halaman rumah. Hal tersebut sentak tiba-tiba menjadi hening, ketika beberapa piring terjatuh ke lantai. Nampaknya suara piring pecah berasal dari dapur rumah. Ditengoknya kebelakang, ternyata hanyalah bayangan suara yang tidak nyata.

Ia seolah terlihat jelas sebagai tanda, bahwa pagi akan berubah. Tanpa ucapan selamat pagi seperti dahulu kala. Kau, yang tegar berdiri tegak seolah menjadi maya ketika merasakan bayangan perasaan. Kau, yang siap melangkah maju seketika menjadi layu ketika udara pagi menyapa sembilu.

Tidak ada pilihan nyata ketika keadaan berubah tidak seperti biasa. Hanya rasa pasrah dalam melangkah. Rindangnya lantunan dan untaian permohonan selalu menjadi kado di setiap malam menutup dirinya. Tetap dengan harapan yang sama. Yakin langkah yang akan terlihat cerah selalu menjadi cara ketika bayangan berusaha hadir di pelupuk mata. Letakkan rasa lillah agar kau mudah bangkit menggapai asa. Tidak ada daya dan upaya selain rangkulan yang maha kuasa.

Doaku pagi ini, semoga cerita kau dan semesta dapat menjadi doa dan pelajaran yang sangat berharga.

Menjadi Maya

by on Oktober 23, 2019
Pict Source: Pinterest Setiap pagi selalu ada teh diatas meja, menyapa mentari yang sinarnya tak pernah terlihat lelah. Tali sepatu ya...


Surabaya, 16-17 Oktober 2019

Telah dilaksanakan kegiatan International Conference & Call for Papers dengan tema Religious and Cultural Paradox in Social, Economic, and Business Sciences (INCRECS 2019). Acara tersebut diorganisasi oleh Yayasan Rumah Peneleh dan Aliansi Pengelola Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. 

Acara tersebut dihadiri berbagai Keynote Speaker antara lain Dr. Tjokorda Gde Raka Sukawati (Hindu Culturalist, Indonesia), Prof. Dr. Gatot D. H, Wibowo (Mahaguru of Sembalun Culture East Lombok), Zawawi Imron (National Poet, Indonesia), KH. Marzuki Mustamar (Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim), Dr. Yogi Simhanath (spiritualist Nepal), Prof. Evangelos Afendras (Academics, Greece), Dr. Pallavi Pathak (Academics, India), dan Dr. Mohd. Shukri Hanapi (Academics, Malaysia).

Konferensi Internasional dibuka langsung oleh Dr. Aji Dedi Mulawarman, Sp., SE., MSA selaku Ketua Yayasan Rumah Peneleh. Beliau menyampaikan bahwa saat ini tujuan pendidikan hanya sebatas memenuhi kebutuhan tenaga industri, belum dapat mengarahkan kepada tujuan pendidikan yang sebenarnya. Pendidikan yang sebenarnya seharusnya mampu menciptakan manusia yang kenal dengan tuhannya dan memahami perannya sebagai khalifah fil 'ard. Tidak lupa sambuan tersebut ditutup dengan puisi tentang hakikat kesucian cinta dari manusia sejati.

Pada kesempatan tersebut, Yayasan Rumah Peneleh juga mengenalkan kepada peserta INCRECS tentang rencana pembangunan Universitas Rumah Peneleh (URuP). Perguruan Tinggi berlokasi di Kabupaten Malang, yang berintegritas sebagai jembatan negeri untuk membentuk peradaban utama berbasis nilai-nilai religiositas, kemandirian, dan kebangsaan dengan menjaga sustainabilitas semesta. Kampus penggerak hijrah dengan inspirasi dari gagasan bapak ideologis dari para pendiri bangsa, HOS Tjokroaminoto. 

Dr. Ari Kamayanti, SE., MM., MSA.,Ak.CA selaku Koordinator Rumah Kader Jang Oetama juga menyampaikan bahwa URIP iku URuP yang berarti Hidup itu menyala, Hidup itu hendaknya memberikan manfaat dan mampu menyalakan bara semangat.

Peneleh, Zelfbestuur Aksi ! 

Panitia INCRECS 2019 bersama:
 Dr. Yogi Simhannath, Spiritualist Nepal dan KH. Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim 


Disana, 
Rindang dedaunan dan bising perkotaan
Kadang membuat lupa dengan yang alam berikan 
Daun yang mulai lelah 
Ranting yang mulai payah 
Akar yang mulai menua
Seakan terasa bahwa angin telah bosan menyapa 
Jangan lupa, 
Bahwa mereka selalu nyata 
Bahwa hujan selalu setia 
Bahwa kemarau selalu tiba
Yang kita ingat hanya tertawa dan tamasya 
Menghilang dari kondisi yang sebenarnya
Kata ibu, jangan seperti itu
Jika kau lelah dan lengah
Kembalilah kerumah
Jangan kau malah hilang entah kemana
Kumpulkan sisa cerita yang bisa kau bawa ke kota
Agar pagimu tidak sepi 
Dan malammu tidak berhembus lirih

Surabaya, Oktober 2019

Kembali setelah Lupa

by on Oktober 13, 2019
Disana,  Rindang dedaunan dan bising perkotaan Kadang membuat lupa dengan yang alam berikan  Daun yang mulai lelah  Ranting yang ...