Jakarta, 29/06

Sore ini kami para penerima beasiswa NU Scholarship bersama menghadiri materi tentang Diaspora NU oleh Kyai Dede Permana. Sedikit mengenal beliau, Kyai Dede berkesempatan belajar di Luar Negeri dengan beasiswa 5000 doktor angkatan pertama pada tahun 2012-2017. Belajar di Universitas Tunisia yang merupakan negara Arab yang sangat Liberal. Bahkan seandainya beliau tidak mendengar suara Adzan maka tidak akan menyangka jika hidup di negara mayoritas muslim. 


Sebelumnya, beliau berkesempatan belajar di Mesir pada tahun 2001-2005. Saat ini Kyai Dede menjadi Dosen di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, juga sebagai Kepala Pusat Moderasi Beragama disana. 


Pengasuh pondok pesantren Darul Iman tersebut mengatakan bahwa belajar di luar negeri memang bukan jaminan lebih baik dari lokal, namun merupakan kesempatan emas. Fasilitas memadai, akses referensi, atmosfer belajar multi budaya, dan juga memiliki kesempatan berinteraksi dengan warga lokal. Yang menjadi kuncinya yakni dimanapun keberadaan kita jangan lupa dengan identitas ke NU an kita. 


Benih Diaspora NU di luar negeri berawal dari para mahasiswa NU yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU). Pada saat Gus Dur menjadi Presiden (1999-2001), terdapat sekelompok Islam garis keras yang sering membuly beliau di Yahoogroup. Kemudian hal tersebut mendorong para mahasiswa NU di luar negeri untuk mendirikan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU). Mereka yang kuliah di Belanda membentuk PCINU Belanda, begitupun yang Jerman, Inggris dan negara lainnya. Samapi saat ini sudah terdapat 33 PCI, dan Inggris Raya adalah PCI pertama yang ber SK di tahun 2001.


Selanjutnya seperti tradisi NU pada umumnya, disanapun mahasiswa yang merupakan kader NU tetap mengadakan rutinan seperti yasinan, tahlilan, maulid atau berzanji. Kemudian didukung oleh suara PKB di Saudi yang sangat tinggi pada proses Pemilu 1999, Pak Fuad pun mengatakan jika itu adalah salah satu potensi NU. 


Saat ini peran Diaspora NU sangat beragam jika dibandingkan dengan masa lalu. Dulu anak muda NU umumnya hanya belajar ilmu keagamaan ke Timur Tengah, namun belakangan ini banyak yang juga mempelajari Sains dan Teknologi di negara wilayah Eropa dan Amerika. Hal tersebut dikarenakan persoalan umat saat ini bukan hanya tentang fikih, akidah, halal-haram, dan lainnya. Tetapi lebih dari hal itu, termasuk permasalahan dalam hal pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.


Kader-kader NU yang tersebar di luar negeri dapat diperankan sebagai duta besarnya NU. Baik secara akademik hingga politik, ekonomi, sosial dan budaya. Relasi Diaspora NU juga sangat luwes, cair, tidak kaku. Sejumlah kader cerdas NU juga mulai bermunculan sejak dulu di luar negeri, seperti Ainun Najib yang merupakan praktisi IT yang saat ini bekerja di IBM Singapura, Taufik Wijanarko di Inggris, Miftahul Huda di Jepang yang menjadi ketua PCINU disana, dan masih banyak lagi. Anak-anak muda tersebut sangat terbuka dan senang dalam berdiskusi dan berbagi dengan para kader-kader NU yang ingin melanjutkan pendidikan lebih jauh di luar negeri. Dan sejauh ini, wajah Islam ala Indonesia dapat diterima dengan baik di luar negeri karena dikenal kompatibel dengan budaya lokal. 


#NUScholarship2024




Fauziah Fakhrunnisa Rochman berkesempatan belajar di Amerika-Kanada. Beliau melanjutkan studi S2 di Amerika dan S3 di Kanada dengan fokus penelitian Ilmu Lingkungan. Sebagai pengurus Wakil Ketua di PCINU Amerika Serikat beliau sangat senang berbagi pengalaman kepada para penerima beasiswa NU Scholarship dari Lakpesdam PBNU yang saat ini menjalankan karantina bersama.

 

Berawal sejak pertama kali pindah ke Indonesia, Fauziah sedikit kaget dengan kondisi sampah dan polusi yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Dari hal itu Ia merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang ramah dan nyaman. 


"Alam telah memberikan banyak pelajaran kepada saya, sehingga saya sangat menyukai isu-isu yang timbul dari alam dan lingkungan yang langsung bersinggungan dengan kita sebagai makhluk hidup", ungkapnya. 


Keterbatasan teknologi pada saat itu di Indonesia serta keinginan tinggi saya dalam mengetahui bagaimana kondisi lingkungan dan pengolahan limbah yang efektif di luar negeri, Fauziah mencoba dengan gigih mendaftar beasiswa dari kampus yang ingin dituju, yakni Yale University, Amerika untuk tingkat magister dan University of Calgary, Kanada untuk doktoral. Pada tahun 2008, tahun pertama mendaftar beasiswa S2, penggunaan internet belum se-masif saat ini. Sehingga Ia cukup struggle dalam memperjuangan studi lanjut yang akan dijalani. 


Karena ketagihan dengan fasilitas dan teknologi yang bagus dan cukup berbeda dengan Indonesia, beliau melanjutkan studi doktoral dan penelitian di bidang sains dan lingkungan khususnya mikrobiologi dengan beasiswa. 


"Belajarnya gratis, malah saya bisa jalan-jalan dan mencari pengalaman di negara terbersih di dunia no. 3 dan dibiayai, kenapa tidak?", sambungnya. 


Fauziah sangat bersyukur dapat menikmati proses belajar yang memiliki banyak manfaat. Selain dapat belajar dengan gratis, Ia juga dapat bergabung dengan banyak komunitas dan organisasi di Amerika-Kanada yang menjadi salah satu peluang emas dalam berjejaring. 


Lingkungan di zona Amerika-Kanada sangat nyaman bagi Fauziah, sampai Ia dan keluarganya hidup selama 13 tahun disana. Bahkan dulu pada saat menikah, dengan keterbatasan jarak, Ia memilih untuk melangsungkan secara online. Suami dan keluarga besarnya berada di Jepara, sedangkan Fauziah berada di Amerika. 


Kesadaran dalam mengolah sampah di lingkungan sekitar, bahkan di kota sekalipun, sangat menarik. Beliau menayangkan beberapa video dan foto lokasi beberapa tempat umum disana. Banyak yang menarik perhatian kami, salah satunya adalah tempat sampah. Bentuk dan ukuran tempat sampah di Kanada sangat unik dan modern. Pemetaan jenis sampah sangat diperhatikan, seperti organik, plastik, kertas, dan yang tidak bisa diolah kembali yang nantinya akan langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir. Bahkan ada semacam layar untuk mengscan sampah yang akan dibuang, dengan bantuan AI selanjutnya akan muncul tanda yang akan mengarahkan jenis sampah apa dan harus dibuang disebelah mana. 


Hal-hal sederhana seperti itulah yang membuat Fauziah bangga mendapatkan kesempatan belajar tentang di lingkungan disana. Dapat dibayangkan bagaimana teknologi membantu dalam pengolahan lingkungan pada isu-isu yang lebih besar dari pada sampah sehari-hari.   

#NUScholarship2024

Jakarta, 27/06

Dr. Renny Nurhasana, MA- Ketua klaster Riset Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, membersamai materi pada sesi siang hari ini. Beliau menjelaskan bahwa cara utama agar dikenal oleh supervisor dengan memberikan CV atau proposal penelitian. Tugas kita adalah bagaimana menjadi berkesan, dikenal dan menarik untuk dipahami oleh reviewer. 


Langkah awalnya adalah memulai menulis draft penelitian, mencari literatur review, dan memfokuskan bidang minat riset yang akan ditekuni. 


Hal pertama yang harus dilakukan yakni menganalisis Metodologi Penelitian. Syahru&salim (2012) menyebutkan jika Metodologi adalah sebuah ilmu untuk mempelajari langkah-langkah dalam sebuah penelitian. 


Kenapa kita butuh riset ? karena riset merupakan jembatan antara teori dan kenyataan. Yang dilakukan dalam riset adalah menambah pengetahuan sedikit demi sedikit yang nantinya akan melengkapi sesuatu yang belum mengetahui jawabannya, meskipun sudah ada hipotesisnya.

 

Kemudian dibutuhkan Desain Penelitian agar kajian kita tidak akan menyebar kemana-mana. Harus ada batasan dan acuan rencana sistematis yang digunakan dalam mempelajari masalah ilmiah. 


Dalam Desain Penelitian mencakup metode dan prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian. Semakin detail desain penelitian maka semakin menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh peneliti. 

_______________________________________________________________

Jenis penelitian :

  • Kuantitatif : paradigma ilmiah/scientific paradigm. Sebagian besar jenis ini digunakan oleh peneliti eksakta dengan variabel dan jumlah data yang banyak, ratusan hingga ribuan. 
  • Kualitatif : inkuiri alamiah/naturalistic inquiry. Berisi data dengan tipe non numerik. Biasanya dalam memperoleh data primer dilakukan dengan proses wawancara atau observasi.
  • Campuran : mixed method. Mampu menjawab pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh metodology yang lain dan memberikan proses pengambilan simpulan yang baik dan akurat.
High chance to be Accepted Reputable Journal in Social Science Area :
  • Pilih yang fresh idea dan bermanfaat
  • Contribution to literature in Indonesia
  • Hot issue
Tips and Tricks of Writing Publishable Article :
  • Fresh: temukan novelty pada penelitian dan kontribusi
  • Clear: jelaskan ide yang sistematik dengan pendahuluan yang kuat --> make a chart
  • Simple: jangan berfikir rumit, gunakan grafik simpel atau model teori yang dapat meyakinkan orang lain --> well understanding on theory
Fresh, clear, dan simple: probability to be accepted at a big journal but not in a conventional journal
Not Fresh tapi clear dan simple: probability to be rejected in a big journal but not in a lower level journal
Fresh, clear, dan not simple: probability to be accepted with revision
Fresh tapi unclear dan not simple: probability to be highly rejected
Fresh, unclear dan simple: probability to be rejected by reviewer
Not fresh, unclear dan not simple: rejected by editor

Pentingnya etika penelitian
Etika penelitian penting bagi integritas ilmiah, hak asasi manusia dan martabat, serta kolaborasi antara sains dan masyarakat. 

Prinsip etika penelitian
1. Mendapat izin dan persetujuan
2. Data responden dirahasiakan
3. Hindari manipulasi data dan transparasi: peneliti boleh salah tapi tidak boleh bohong
4. Kompensasi responden: uang dan non uang
5. Penggunaan data dengan etika: tidak memperjualbelikan data
6. Perlindungan anak dan rentan: persetujuan dari orang tua/wali


#NUScholarship2024


Mempersiapkan diri secara baik dapat berupa pembuatan jejak dan informasi perjalanan diri dalam bentuk curriculum vittae (CV). Prof Khoirul, guru besar Universitas Trunojoyo, memberikan materi tentang bagaimana cara menulis CV yang efektif melalui ruang zoom. 

Beliau menjelaskan bahwa untuk menjadi efektif maka penulis harus memahami bagaimana struktur dan format yang baik dan jelas. 

Isi dalam CV : 

1. Informasi pribadi : nama, alamat, akun profesional (linkedin dst)

2. Pendidikan : daftar pendiidkan mulain dari yang terbaru, nama institusi, gelar, tahun lulus, prestasi akademik

3. Pengalaman kerja ; daftar pengalaman kerja mulai dari yang terbaru. nama perusahaan, jabatan, periode kerja, tugas dan tanggung jawab utama, prestasi dan kontribusi yang signifikan

4. Keterampilan ; teknis dan lunak (bahasa, pemrograman, komunikasi), sertifikasi dan pelatihan yang relevan

5. Prestasi dan penghargaan 

6. Kegiatan ekstrakulikuler dan volunteer ; kegiatan organisasi, relawan dan proyek sosial

7. Referensi ; nama dan kontak dari orang yang dapat memberikan rekomendasi profesional (optional)


Tips menulis CV :

1. Konsisten dalam menuliskan format : menggunakan format yang rapi dan konsisten, font yang mudah dibaca (Arial atau Times New Roman, ukuran 10-12), menggunakan bullet point untuk memudahkan pembaca

2. Gunakan kata kunci : sesuaikan CV dengan kata kunci yang diminta oleh pemberi beasiswa (misalnya)

3. Fokus pada pencapaian : soroti pencapaian degan angka atau data konkrit

4. Singkat dan relevan : pastikan tidak lebih dari 2 halaman, fokus hanya pada informasi yang nyambung/relevan




Jakarta, 26/06

Dr. Subur Wijaya, M.Pd.I, Ketua Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran Depok, menyampaikan prinsip dan nilai-nilai Nahdlatul Ulama. Tidak lain tujuan dan upaya hari ini secara lahiriyah dan bathiniyah akan menghasilkan generasi yang Ulul Albab. 


Ahlussunnah wal jamaah:

  1. Ummatan wasthon/ummat yang moderat (al baqarah:143)

  2. Firqah Najiyah/Golongan selamat 

  3. Sawad A’dham/kelompok mayoritas

Keyakinan


Sembrono

Moderat

Berlebihan

Perbuatan manusia

Qadariyah: meyakini manusia punya kendali penuh, dan Allah tidak ada peran apapun

Ahlussunnah: memiliki usaha atas tindakannya, dan Allah punya peran sebagai bayang-bayang kehendak-Nya

Jabariyah: manusia tidak punya daya, semua sudah diatur Tuhan

Sifat Allah

Jahmiyah: Allah tidak memiliki nama dan sifat karena hal itu menyerupai makhluk

Ahlussunnah: Sifat dan nama Allah sebagaimana di Alquran namun hal tersebut tetap dibedakan dengan makhluk

Mujassimah: meyakini Allah memiliki Jisim atau bentuk fisik dan sifat Allah seperti makhluknya

Iman dan Amal

Jahmiyah: Iman tidak memiliki keterkaitan denagn amalnya

Iman dan amal saling terkait, yang melakukan dosa besar imannya berkurang namun tidak sampai kafir

Haruriyah: pelaku dosa besar kafir


Liberalisme: Apa saja boleh dilakukan asalkan merupakan kebaikan

Substansi islam adalah melakukan apa yang dilakukan nabi sesuai kemampuan dan meninggalkan yang dilarang nabi sekuat tenaga.

Puritanisme:
Islam sudah sempurna maka apa saja yang dilakukan rasul adalah boleh


Madzhab dalam Nahdlatul Ulama : 

Hanafiyah - mengikuti Imam Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit (80-148 M)
Malikiyah - mengikuti Imam Malik bin Anas (714-800 M)
Syafi'iyah - mengikuti Imam Muhammad bin Idris al-Syafi'i (767-819 M)
Hanabilah - mengikuti Imam Ahmad bin Hambal (781-855 M)

Madzhab tersebut dipilih disebabkan karena adanya penisbatan pada pendirinya dapat dipertanggungjawabkan dan pemikiran dan idenya terkodifikasian dengan baik. 
_____________________________________

FIKRAH AN NAHDLIYAH

  1. Moderasi: Tawasuth

  2. Proporsional: Tawazun

  3. Toleransi: Tasamuh

  4. Konsistensi: I’tidal

  5. Amar maruf nahi munkar


dalam hal ini Fikrah An Nahdliyah ini dapat diimplementasikan dalam berbagai hal; berbangsa, berpolitik, berbudaya, dalam hal ukhwah bayna al adyan (ukhwah antara umat beragama)

FIKRAH AN NAHDLIYAH PERSPEKTIF KH.AHMAD HASYIM MUZADI

  1. Tawasuth

  2. Tasamuh

  3. Tawazun

  4. I’tidal

  5. Kontekstualisasi dalam berdakwah



Jakarta, 26/06


M. Najih Arromadloni, biasa disebut Gus Najih, berbagi dengan para penerima beasiswa NU Scholarship (NUS) dari Lakpesdam PBNU tentang bagaimana hidup sebagai kaum minoritas di Negara lain.


Berawal dari belajar di Damaskus, kota terbesar di Syuriyah, yang kemudian berjalan beberapa tahun hingga beliau bertemu dengan kondisi perang disana. Sehingga menjadikan hal tersebut sebagai titik awal konsern beliau dalam mempelajari dan meneliti tentang kaum minoritas dan ekstrimisme.


Wawasan beliau tentang negara minoritas sangat luas. Dan setelah pulang ke Indonesia pun beliau masih tetap sama mengunjungi Poso, Sulawesi. Tempat tersebut berada di ujung Sulawesi yang masih banyak pembunuhan, mutilasi dsb. Sehingga hati beliau tergerak untuk membantu atau berkontribusi dengan keilmuan yang telah dimilikinya untuk mengurangi hal-hal ekstrim disana. Beliau juga membangun kantor berbasis NU dan bahkan Pondok Pesantren NU disana. 


Ekstrimisme merupakan isu masyarakat gelobal di banyak negara, dan bukan tentang Islam tetapi di semua agama. Kaum esktrimisme ini melakukan kejahatan dengan tanpa rasa bersalah, bahkan merasa bangga dengan apa yang telah dikerjakan.


Beliau menceritakan berbagai contoh terorisme atau ekstrimisme di berbagai negara, seperti yang sedang dunia ketahui di Palestina, Thailand Selatan, India, Jepang, dan beberapa negara yang lain. 


Meskipun secara konstitusional banyak negara menjamin kebebasan setiap warga yang berada di negara yang ditempati untuk menjalankan agama sesuai dengan keyakinan masing-masing. Namun tidak sedikit juga negara yang masih mengakarkan rasisme yang membedakan cara pandang dan perlakuan kepada warga yang berbeda dengan mayoritas agama disana. 


Sebagai intelektual, harusnya kita mengkaji ekstrimisme sampai kepada kajian geolistik. bahwa terorisme dan sebagainya itu bukan hanya berdiri dari negara yang berbasis agama saja, tetapi juga ada campur tangan negara barat. 


Bahkan di Indonesia banyak kelompok besar terorisme yang masih merajalela. Diantaranya adalah Jamaah Islamiyah (JI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Mereka masih menggebu-nggebu mendirikan Negara Islam di Asia Tenggara. Sebagian besar mereka menggunakan landasan Jihad. Sangat disayangkan, padahal makna Jihad sebenarnya sangat baik, yakni bekerja keras. Jadi Jihad sebenarnya dapat dimaknai pada berbagai bidang, tidak hanya isu tentang perang. 


Gus Najih menyebutkan salah satu kisah pada zaman Nabi Muhammad SAW. Terdapat seseorang yang hendak mengikuti perang pada zaman itu, kemudian Ia meminta izin kepada Nabi, dan beliau bertanya "apakah kamu memiliki orang tua yang harus dirawat?", pemuda tersebut menjawab "ya, saya memiliki orang tua yang setiap hari saya rawat". Maka Rosul menjawab "menjaga kedua orang tuamu merupakan salah satu bentuk jihad, jadi kamu sudah tidak perlu ikut berperang"


Artinya banyak faktor yang dapat dimaknai sebagai jihad.


Hidup dan belajar di negara lain tentu tidak akan jauh dan terlepas dari hal-hal minoritas. Jika tidak dibekali dengan ideologis dan landasan yang kuat, maka akan sangat rawan jika nanti tidak dapat menyelesaikan pendidikan, atau bahkan tidak dapat kembali ke Tanah Air Indonesia. 


Jika banyak kisah bahwa hidup di tempat minortas nanti akan menemukan beberapa kesulitan, termasuk beribadah, bersosial dan lain sebagainya. Dari hal tersebut, Gus Najih mengatakan bahwa kita sebagai kader NU dan juga santri harus dapat memposisikan dan menyesuaikan diri dimana kita berada. Tentu budaya, tradisi dan aturan hukum setempat harus tetap dihargai. 


Teringat dawuh Gus Ulil dalam beberapa kesempatan yang lalu, bahwa jika kita menemukan kesulitan yang sedikit tidak sesuai dengan apa yang menjadi kebiasaan kita, kemudian dapat berlaku kaidah fiqhiyyah: al-'aadatu muhakkamatun, bahwa tradisi yang berlaku dapat dijadikan ketentuan hukum dalam bersosial dan menjalankan kehidupan dengan nyaman. Artinya, agar tidak selalu kaku dan saklek dengan kotak pemikiran-pemikiran yang berbeda, maka harus berfikir secara luwes dan rendah diri tapi tetap dalam spektrum atau bingkai aturan yang benar sesuai dengan yang pendahulu-pendahulu jamiyyah Nahdlatul Ulama rumuskan dan tetapkan. 


#NUScholarship2024


Jakarta, 26/06

'Hari kedua karantina NU Scholarship diisi dengan materi tentang bagaimana membuat CV dan Essay yang diperlukan untuk pendaftar beasiswa dan kampus tujuan. 


Di ruang perpustakaan Pondok Pesantren Al-Hikam Depok, Ir. Drs. Abdul Rahman Ma'mun, MIP membuka kelas siang dengan pemahaman apa arti dari CV dan Essay. Beliau menyampaikan bahwa CV atau curriculum vitae merupakan perjalanan penting kehidupan penulis. Sehingga sangat penting memahami bagaimana cara membuat cerita perjalanan kita menjadi sangat menarik. 


"Nama kita adalah suara paling merdu dari suara apapun"


Kalimat pembuka yang paling kami ingat pada saat itu. Mas Aman, nama yang familiar beliau, mengibaratkan pada saat perjalanan di dalam bandara, stasiun atau tempat umum. Ketika saat itu kami fokus dengan ponsel masing-masing sembari menunggu jadwal keberangkatan atau penjemputan, semua informasi yang muncul dari mikrofon informan pasti tidak akan terdengar. Tetapi jika nama kita disebut atau dipanggil, secara otomatis kita akan spontan merasa terpanggil dan mencari sumber suara tersebut. 


Sehingga sebenarnya menulis CV itu penting, karena bagaimana kita akan menceritakan siapa kita dengan segala pengalaman di masa lalu. 

CV sebaiknya berisi tentang latar belakang akademis, pengalaman kerja, keterampilan, dan prestasi. Sedangkan konteks dari CV sendiri itu adalah melihat kualifikasi dan potensi akademisi. Jika itu membuat CV dengan tujuan akademisi. 

Sedangkan essay sebagian berisi tentang inspirasi, aspirasi dan mungkin tentang cita-cita tentang apa yang ingin kita lakukan di dunia yang sebagian besar untuk masa depan


Isi dari essay biasanya berupa sejarah masa depan. Mas Aman menyampaikan bahwa Essay diciptakan untuk menunjukkan motivasi, tujuan karier, dan program studi yang dipilih yang akan membantu mereka mencapai tujuan tersebut. 


"Essay yang baik adalah essay yang mampu menghubungkan latar belakang pelamar dengan tujuan masa depan mereka, serta menunjukkan komitmen dan kesiapan untuk berkontribusi di bidang studi yang dipilih", sambung beliau. 


Jadi pembuatan CV dan essay ini merupakan bagian dari persiapan diri untuk tujuan jangka panjang di masa depan. Sehingga beliau berkali-kali menyampaikan agar kita selalu fokus dan serius dalam menuangkan segala prestasi dan hal yang dapat menjual nama kita dalam masing-masing tujuan yang ingin dicapai. 


#NUScholarship2024


 


Jakarta, 24 Juni 2024

Berlokasi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, sebanyak 20 penerima beasiswa NU Scholarship (NUS) menghadiri pembukaan karantina yang diadakan oleh Lakpesdam PBNU. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda besar dari serangkaian kegiatan yang diberikan oleh Lakpesdam kepada penerima beasiswa setelah menjalani proses persiapan Bahasa Inggris selama 3-4 bulan. 


Dihadiri oleh Dr. Syauqillah, M.Si selaku Direktur NUS dan Prof. Dr. KH. Arif Zamhari, M.Ag., Ph.D selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, serta seluruh tim internal dan panitia ikut serta pada kegiatan pada pagi hari itu. Acara ini mendapat apresiasi penuh dari Prof. Arif karena menjadi momentum bagi para penerima beasiswa untuk mempersiapkan studi di luar negeri yang sebagian besar difokuskan pada bidang Sains, Technology, Engineering dan Mathematics (STEM). Karena pada dasarnya saat ini kader NU sebagian besar telah tersebar di luar negeri dengan bidang Islamic Studies. Beliau merasa bangga menjadi bagian yang ikut andil dalam menyukseskan kegiatan karantina tersebut. 


Prof. Arif juga berkesempatan menceritakan pengalaman belajar di Zona Australia dan menjadi Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-New Zealand (ANZ) pertama pada tahun 80-an. Dimana pada saat itu beliau merasa jika ternyata banyak kader-kader NU yang tersebar di banyak penjuru dunia, tetapi belum ada data yang mendokumentasikan hal itu secara baik. Dengan adanya PCINU-ANZ ini sangat diharapkan dapat mengumpulkan keluarga NU disana, sehingga meskipun jauh dari keluarga tetapi para mahasiswa yang sedang belajar di luar negeri tetap menemukan rumah untuk berbagi dan kembali. 


Sebagai pembuka sesi pada pagi hari itu, beliau sangat bersemangat berbagi pengalaman dalam mencari ilmu di luar negeri, termasuk cross culture, adaptasi dengan lingkungan yang baru, dan menghadapi segala kesulitan disana. 


Di kesempatan yang sama, Direktur NUS juga menyampaikan bahwa memang benar jika para kader-kader NU yang berada di luar negeri harus memiliki wadah seperti PCINU tersebut. Sehingga melalui NU Scholarship ini akan mempersiapkan banyak kader yang kemudian dikirim ke segala penjuru dunia. Saat ini NUS menjadi platform besar yang mengakomodir beberapa segmentasi beasiswa yang ada di PBNU, seperti beasiswa santri RMI NU, LP Ma'arif, peradaban, vokasi dan pendampingan S2-S3 Luar Negeri. Harapannya semua data pendaftar beasiswa dari kader NU akan terdokumentasi dengan baik di dalam website NUS. 


Setelah kegiatan dibuka oleh pak Direktur, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan pemaparan terkait agenda dan ketentuan yang akan dilakukan selama satu bulan karantina. Seluruh rangkaian kegiatan ini memiliki harapan kepada para penerima beasiswa NUS untuk terus fokus pada persiapan mendaftar beasiswa dan kampus tujuan. Sehingga setelah kegiatan selesai dilaksanakan semua peserta dapat melengkapi persyaratan administrasi dan mulai mendaftar pada kampus bahkan supervisor masing-masing. 


#NUScholarship 2024


(30/05) Hi ! Today is my first time taking the IELTS real test; it was the most memorable experience ever!

 

Firstly, thanks to my sponsorship, which gives me full funding to study and take real tests. 

I will start to talk about how I manage my time to study IELTS. Currently, I am a mother with one daughter; indeed, I don’t have enough time to open my book all the time. 🙂 So how do I keep my eyes on it ? Without further ado, let’s check it out ! 

 


1. Make a short list to do. 

Well, writing down the list to do can help you understand what you will do next. It’s really helpful to reduce distraction. Make sure that you list every single step you need before the test. 

 


2. Research and collect free websites or apps to study IELTS.

There are several free websites available for learning IELTS. You can access it whenever you want. Here I mention the link: 

 

https://www.ieltstestsimulation.com/

 

https://www.globalieltsonline.com/

 

https://ieltsonlinetests.com/

 

https://ielts.testglider.com/

 

https://ieltsliz.com/

 

https://www.cambridgeenglish.org/

 

Just check it immediately and find the best way to learn ! 

 


3. Do it once a day, regularly! Bone up on, please.

In order to become familiar with it, you have to practice every day. Practice makes perfect!

Thus, you can find out what the pattern is. Even though I've had a baby, I am committed to studying it all at least once a day, after my baby sleeps well. To be honest, it is quite challenging for me. But I try to enjoy with all the moment. 

 


4. Register for the test immediately. 

Deciding to enroll in the test as soon as possible can build a strong fundamental reason why I have to study hard. I registered two weeks before the test day, and it made me more detailed about what to do on the list until the test happened. I picked out IDP Surabaya to take the real test, which is to provide the best facilities there. 

 


5. Just take a deep breath and do the test very well.

May 30th, 2024, was my day. I started my listening test at 9:00 a.m., followed by a reading and writing task until 12:15 p.m. I can say that all of the equipment was very clear. It is not allowed to bring anything such as electronic stuff, stationery, or a water bottle. However, we got a piece of paper at our own place. Thanks, IDP; you are the best choice.


The speaker from the headphone was clear, the room, chair, table, and PC were suitable, and the air conditioner was cold enough. I really appreciate it. Then I got out of the room, took a short break, and continued with my speaking test by a native speaker from the UK (if I am not mistaken) at 12.35 pm. Such as an ammmaizing process. I did it very well, without nervousness or anxiety. Hopefully I can get the best band score I need.

 

 

Actually, I’ve been learning IELTS for a long time, but I struggle to tackle my busy time as a new mother. After I took the test, I realized that everything was only about the preparation and opportunity we got. 

 

 

Desclaimer: Everything I have mentioned is based on my personal experience (writer). Enjoy the time :)))





Lima belas tahun yang lalu, pertama kita bertemu


Mungkin pada saat itu aku masih memikirkan bagaimana agar tidak canggung berinteraksi denganmu. Logat Tambakboyo Tuban yang sangat khas membuatku dengan mudah mendeteksi suaramu yang yaah agak keras juga sih kalo ngobrol atau bahkan tertawa dari dalam kamar. Ternyata kedekatanku dan kamu pada saat itu tidak hanya sebatas teman sekolah, tetapi lebih jauh dari itu, malah jadi keluarga versi jarak jauh yang dulu mungkin selalu ingin saling tau. 


Dan akhirnya jeda membuat aku dan kamu tidak saling khawatir, karena memang sudah ada keluarga masing-masing. Wajar sih, fase tumbuh dan hidup ala orang dewasa membuat aktifitasku dan kamu menjadi sangat penuh dan tidak ada ruang untuk berbagi seperti dulu. Meskipun kadang aku dan mungkin juga kamu sempatkan untuk intip dan scroll halaman sosial media masing-masing, yang berlanjut dengan balas story dan hanya berubah status menjadi "seen" tanpa ada satu dua kata balasan yang terketik kembali. Yah biasanya emang gitu sih, anak muda jaman sekarang suka ilang-ilangan. 


Mungkin itu hanya sedikit pengantar klise, yang semua orang juga pasti alamin kalo lagi iseng dan mungkin kangen sama siapapun itu.


Yang jelas, setelah aku membaca ulang pesan kita berdua, ternyata dibalik semua itu selalu kita sempatkan untuk mendoakan satu sama lain, meskipun doanya juga itu itu aja sih. 

"Semoga bisa segera ketemu ya mak.. 

"Semoga nanti ketemu ya nyan.. 

"Sehat selalu yaaa..

Ah bosan sekali.


----------------------------------


Mak, hari ini, sekitar jam 10 pagi aku mendengar kabar yang rasanya tidak ingin aku dengarkan. Maaf kalo aku langsung spontan share ke grup dan kontak yang memungkinkan untuk memberi kejelasan. Tanpa aku konfirmasi langsung ke nomor Whatsappmu. Tadinya aku mau langsung pencet tombol tilpun di nomormu, tapi aku takut.. takut kalau kabar itu ternyata memang benar adanya.


Dan satu jam setelahnya, melalui kabar Mas Dhana, ternyata mamak sudah tenang bahagia.


Mak aku pastikan semua yang pernah berinteraksi denganmu meyakini bahwa kebaikan dan ketulusanmu akan menjadi jalan terbaikmu. 


Mak, aku kehilangan.. benar-benar kehilangan 


Sudah, aku tak sanggup melanjutkan bercerita, tadinya mau mengenang semua jejak cerita kita berdua yang mungkin tidak begitu menarik ya mak. Tapi ternyata aku lebih memilih untuk mendoakanmu dalam diam dan menyimpan semua kisah bersama dalam keabadian.

Bertemu lagi nanti di Surga ya Mak.. 

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ


Nur Indriyani Dhita Hapsari, 

Wafat di Tuban, 14 Mei 2024





Hari ini (12/05), Lembaha Solusi Halal PW ISNU Jawa Timur mengadakan halal bihalal sekaligus rapat koordinasi antar semua Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dan fasilitator. Pada kegiatan tersebut juga serta mengundang kepala dan staff Kemenag Jawa Timur, satgas halal Jawa Timur, dan juga beberapa kepala dinas terkait. 


LSH PW ISNU Jawa Timur berhasil membersamai ribuan pelaku usaha dalam memperoleh sertifikat halal gratis melalui jalur self declare. Siti Nur Husnul Yusmiati, selaku direktur LSH PW ISNU Jawa Timur menyampaikan bahwa bersama dengan semua P3H dan fasilitator halal, lembaga ini akan bertekat penuh dalam mewujudkan Jawa Timur sebagai pusat halal Indonesia. 


"Jumlah pendamping yang dimiliki LSH PW ISNU Jawa Timur telah lebih dari 1800, sehingga sangat memungkinkan jika kami menjadi salah satu lembaga yang berkontribusi banyak pada program self declare kali ini," ucapnya.


Terlebih pada tanggal 04 Mei 2024, sesuai arahan BPJPH, semua pendamping halal serentak mengadakan Kick Off Sertifikasi Halal Desa Wisata di 272 titik seluruh kab/kota di Jawa Timur. Selain itu Bu Husnul juga memberi instruksi kepada seluruh pendamping untuk ikut serta aktif pada pendampingan wilayah sentra kuliner, kantin sekolah, dan foodcourt yang berada di desa, kecamatan dan kabupaten masing-masing. 


Sampai saat ini pendamping dari LSH PW ISNU Jawa Timur sudah berhasil mendampingi umkm mikro dalam pendaftaran sertifikasi halal dan telah mencapai sekitar 34rb sertifikat halal terbit. Sehingga dalam kesempatan kali ini, LSH PW ISNU Jawa Timur memberikan beberapa penghargaan (reward) kepada pendamping yang telah mencapai 1000, 500, dan 50 sertifikat halal yang sudah terbit per bulan Mei 2024. Terdapat sekitar 50 pendamping yang berhasil mendapatkan reward tersebut. Ini merupakan apresiasi dari LSH PW ISNU Jawa Timur kepada kami P3H. 


Reward ini sebagai penyemangat para pendamping agar selalu aktif dan bijak dalam mendampingi para pelaku usaha, survey lapangan, dan melakukan verifikasi serta validasi terhadap dokumen dan data yang akan diajukan pada pendaftaran sertifikasi halal jalur self declare.


Bu Husnul juga menyampaikan bahwa saat ini sistem sihalal sudah mengalami kemajuan yang pesat jika dibandingkan dengan proses pengajuan pada awal Sertifikat Halal Gratis (SEHATI) dibuka. Sehingga beliau berharap kerja dari para pendamping harus semakin semangat, tidak pernah lelah dalam proses pendampingan, ulet dan juga aktif. Meskipun kadang sistem mengalami down dan eror, tetapi hal tersebut sangat lumrah karena kadang terjadi maintenance dari internal BPJPH. 


Semoga melalui LSH PW ISNU Jawa Timur ini dapat membantu percepatan sertifikasi halal jalur self declare di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu pusat halal di dunia. 

 


Lembaga Solusi Halal PW ISNU Jawa Timur bersama dengan Disporapar dan Kemenag Kab. Sidoarjo mengadakan kegiatan Kick Off pendaftaran sertifikasi halal gratis serentak di 3000 desa wisata se-Indonesia (4/5). Hal tersebut sebagai bentuk tindak lanjut Surat Edaran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI tentang sertifikasi halal produk makanan dan minuman untuk usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Serta sesuai dengan arahan pemerintah khususnya BPJPH Kementrian Agama dalam menyukseskan Wajib Halal Oktober (WHO) 2024.


Berlokasi di Gedung Delta Graha Lt.3 Setda Kab. Sidoarjo, kegiatan tersebut dihadiri oleh 100 pelaku UMKM Wisata dan Ekonomi Kreatif dari 18 kecamatan di Sidoarjo. Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten II Perencanaan dan Pembangunan Setda Kab. Sidoarjo, Bapak M. Mahmud, S.Sos, M.H, serta dihadiri oleh Bapak Yudhi Iriyanto, S.Sos, M.Si, selaku Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kab. Sidoarjo dan Ibu Vira Murti Krida Laksmi, S.STP, M.H, selaku Kepala Bidang Pariwisata yang memberikan beberapa sambutan sebelum proses pendampingan dimulai serta membersamai proses kegiatan kick off sampai akhir. Dari Kementrian Agama Kab. Sidoarjo turut hadir Bapak Farid Yusron, S.Sos., M.M selaku Kasi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kemenag Sidoarjo yang kemudian menjelaskan tentang urgensi dan tahap pengajuan sertifikasi halal. 


Sejumlah delapan Pendamping Proses Produk Halal dari LSH PW ISNU Jawa Timur berperan sebagai eksekutor pada pendaftaran sertifikasi halal secara on the spot di lokasi kegiatan. Ibu Vira menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan ini tidak hanya untuk memberikan legalitas halal kepada para pelaku usaha, tetapi juga mendorong destinasi wisata di Indonesia khususnya di Kab. Sidoarjo sebagai destinasi yang Moslem Friendly Tourism dan Indonesian Moslem Travel Index.


Para pelaku usaha desa wisata sangat antusias mendengarkan segala arahan dan informasi yang disampaikan, sehingga mereka lebih memahami apa urgensi dari sertifikasi halal yang akan diperoleh nanti. Terdapat lebih dari 30 jenis produk yang didaftarkan pada kegiatan tersebut, meliputi bakery, keripik dan kerupuk, permen dan olahan cokelat, puding, olahan buah, minuman ringan, minuman tradisional, kue basah, bahkan tepung, sambal dan penyedap organik. Dimana semua kategori tersebut sesuai dengan Kepkaban No. 22 Tahun 2023 yang mengatur jenis-jenis produk yang wajib bersertifikasi halal pada 17 Oktober 2024. 


Bapak Farid Yusron, perwakilan dari Kemenag Kab. Sidoarjo sangat mendukung kegiatan kick off sertifikasi halal gratis untuk desa wisata. Mengingat Kab. Sidoarjo memiliki banyak tempat wisata yang tersebar di 18 kecamatan. Beliau berharap semua masyarakat khususnya di desa wisata yang memiliki usaha di bidang makanan dan minuman dapat bekerja sama dan memberi respon baik kepada tiap pendamping halal yang nantinya akan bertugas. 


"Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi langkah awal percepatan sertifikasi halal desa wisata di Indonesia, khususnya di Kab. Sidoarjo", pungkasnya.