(Pict source: Andrew Lambert)

Prosedur kerja sintesis kristal garam rangkap
Besi (II)-amonium sulfat
  • Timbang  4 gram serbuk besi, kemudian cuci dengan aseton, jika perlu dicuci dengan detergen untuk melepaskan minyak atau oli yang menempel sampai bebas lemak. Larutkan dengan asam sulfat pekat yang telah dicampur dengan akuades 10ml. Larutan dipanaskan pada suhu  100°C sampai jenuh hingga terdapat kekeruhan yang menempel pada dinding gelas atau permukaan larutan.
  • Larutan disaring dalam keadaan panas. Residu serbuk besi yang tidak terlarut di keringkan kemudian ditimbang.
  • (A). Sementara itu siapkan larutan ammonium sulfat dengan jumlah yang ekivalen dengan banyaknya besi yang terlarut. Netralkan larutan tersebut dengan menambahkan asam sulfat atau larutan NH4OH. Kemudian panaskan sampai jenuh.(B). Sementara itu campurkan larutan NH4OH pekat sebanyak 10ml dengan larutan H2SO4 pekat sebanyak 3,5ml. Netralkan larutan yang terbentuk.
  • Lalu campurkan kedua larutan dalam keadaan panas. Jika perlu panaskan larutan campuran sampai volume berkurang ½ dari volume awal. Biarkan larutan sampai teramati tumbuhnya kristal besi (II)-amonium sulfat yang berwarna hijau muda. Kristal yang diperoleh disaring dan ditimbang untuk mengetahui massa yang terbentuk.
- Good Luck ! Semoga berhasil -

Metal Organic Framework (MOF)
Metal Organic Framework (MOF) merupakan suatu golongan material hibrida organic-anorganik yang dibangun dari klister logam yang saling berhubungan melalui suatu ligan rantai organic (Choi dkk., 2008). Secara umum MOF merupakan jaringan koordinasi dengan ligan organic yang membentuk suatu rongga. MOF terdiri atas ion logam dan molekul organic yang dapat disebut sebagai lingker. Lingker dapat berupa ligan mono-, di-, tri-, atau tetravalent (Batten dkk., 2013).
Beberapa jenis kelompok MOF yang telah dipelajari antara lain Metal Organic Frameworks (MOF), Zeolitic Imidazolate Frameworks (ZIF), Hongkong University of Science and Technology (HKUST) dan Zirconium Metal Organic Frameworks (UiO) (Kuppler dkk., 2009). Macam-macam bentuk dari MOF ditampilkan pada gambar berikut ini (Tan dkk., 2015 dan Zhuang dkk., 2016): 


MOF banyak diaplikasikan sebagai material penyimpan gas, adsorpsi gas, pemisahan, sensor kimia, dan juga katalis (Lin dkk., 2013  dan Nandasiri dkk., 2015). MOF banyak dikembangkan karena sifatnya yang unik seperti porositasnya yang besar (50-90% volumenya berongga),luas permukaan yang tinggi, dan derajat kristalinitas yang tinggi. Namun MOF juga mempunyai kekurangan seperti stabilitas termal yang rendah karena beberapa jenis MOF sensitif terhadap air, pelarut organik, atau senyawa asam-basa (Xiao dan Thomas., 2005). Kerusakan gugus aktif katalis MOF dapat menyebabkan aktivitas katalitiknya menurun. Akan tetapi pemilihan precursor dan penambahan material lainnya dalam proses sintesis MOF dapat mengubah sifat-sifat MOF sehingga dapat diperoleh katalis yang diinginkan (Zhang dkk., 2015).